Materi 2/3
Sejarah Ekonomi Indonesia
Sejarah ekonomi Indonesia sudah bermula sejak
lama, mulai dari zaman prasejarah, masa penjajahan, hingga ekonomi modern
sekarang ini.
2/3.6 Cita-cita Ekonomi Merdeka
Pembangunan ekonomi indonesia sesudah
kemerdekaan, haruslah didasarkan pada cita-cita awal kemerdekaan. Sudah tentu
nantinya industrialisasi memegang peranan dalam membawa perubahan masyarakat
pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih teratur dengan menggunakan hasil
teknik modern.
Menurut Muh. Hatta, ada tiga soal yang
berkaitan dengan pembangunan perekonomian Indonesia yang harus dihadapi yaitu:
a. Soal ideologi: bagaimana mengadakan susunan
ekonomi yangs esuai dengan cita-cita tolong menolong.
b. Soal praktik: politik perekonomian apa yang
praktis dan perlu dijalankan dengan segera di masa yang akan datang.
c. Soal koordinasi: bagaimana mengatur
pembangunan perekonomian Indonesia supaya pembangunan itu sejalan dan
berhubungan dengan pembangunan di seluruh dunia.
Sistem ekonomi Indonesia sebagaimana
diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, jelas menolak sistem ekonomi
liberalisme-kapitalisme dan etatisme. Selama masa kolonialisme (350 tahun) susunan
perekonomian Indonesia telah hancur oleh penerapan sistem ekonomi
liberalisme-kapitalisme Belanda. Masyarakat Indonesia mengalami depresi mental
yangs angat parah dan secara ekonomi sangat lemah. Untuk bangkit dari rasa
rendah diri, kesulitan, dan ketakutan, maka pemerintah mempunyai tanggung jawab
besar dalam mengangkat moral dan semangat rakyat agar mampu melaksanakan
pembangunan. Hal itu hanya dapat dilakukan melalui perubahan sistem dan
struktur ekonomi yang kapitalistik-liberalistik (dualistik) menjadi sistem
ekonomi yang demokratis (kekeluargaan). Hal ini sangat jauh berbeda dengan
sistem sosial kemasyarakatn negara-negara barat yang individualistik.
Pilihan strategi pembangunan yang
mengandalkan pertumbuhan ekonomi daripada pemerataan telah dijalankan selama
masa PJP (pembangunan jangka panjang) I. beberapa perusahaan besar yang
beroperasi di Indoensia menjadi penyumbang keberhasilan itu. Namun, semua
perusahaan yang memberikan kontribusi pada ekonomi Indoensia masih didominasi
oleh perusahaan perusahaan multi nasional (Multi National Corporation/ MNC).
Hal ini mengundang keprihatinan dan mempertanyakan keberhasilan pembangunan
dengan model pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini.
Kesenjangan ekonomi merupakan fenomena yang
menonjol selama masa PJP I. angka kemiskinan masyarakat Indonesia memang
mengalami penurunan. Akan tetapi tingkat kemiskinan dan kualitas hidup dan
kehidupan masyarakat semakin merosot jauh. Praktik perekonomian yang dijalankan
selama lebih dari 50 tahun kemerdekaan ternyata masih menimbulkan berbagai
persoalan.
Sejak tahun 1993, Indoensia mulai mengubah
paradigma pembangunan dengan lebih menekankan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia. Hal ini diakibatkan masih besarnya jumlah rakyat Indonesia yang
miskin. Setelah berjalan selama empat puluh tahun, pemerintahan berhasil
menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi sekitar 22,5 juta orang pada tahun
1997 atau sekitar 11,3 % dari jumlah penduduk Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sistem dan model
pembangunan ekonomi dan bisnis selama ini telah sesuai dengan kehendak dan
cita-cita bersama. Dan dengan cara bagaimana perkembangan bisnis yang terjadi
saat ini mampu menyelesaikan persoalan persoalan sosial ekonomi dalam
masyarakat. Tanpa memperhatikan persoalan sistem dan model hubungan bisnis yang
dijalankan, maka peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi tidak relevan
dalam menghadapi pasar global.
Reference:
Marwati Djono, Nugroho. 1984. Sejarah
Nasional Indonesia VI.
http://informasiterlengkap.blogspot.com/2012/02/sejarah-ekonomi-indonesia-sejak-orde.html
0 komentar:
Posting Komentar