Materi
12
Usaha
Kecil dan Menengah
12.3
Nilai
Output dan Nilai Tambah UKM
Peran
UKM di Indonesia dalam bentuk kontribusi output terhadap pembentukan atau
pertumbuhan PDB cukup besar, walaupun tidak sebesar kontribusinya terhadap
penciptaan kesempatan kerja. Kontribusi NO atau NT terhadap pembentukan PDB
jauh lebih besar dibandingkan kontribusi dari UM. Akan tetapi, perbedaan ini
tidak dikarenakan tingkat produktivitas di UK lebih tinggi daripada di UM,
melainkan lebih didorong oleh jumlah unit dan L yang memang jauh lebih banyak
di UK dibandingkan di UM (dan UB).
Dari data BPS (statistik Indonesia 2001) mengenai NO dan NT dari UK di sektor industri manufaktur menurut kelompok industri (kode 31 s/d 39), ada beberapa hal yang menarik. pertama, NO atau NT bervariasi menurut subsektor, dan yang paling banyak (seperti juga ditunjukan oleh data dari sumber lain) yakni makanan, dan minuman, dan tembakau (31),tekstil dan produk-produknya (TPT), dan kulit serta produk-produknya(32), dan kaqyu beserta produk-produknya (33), yang memberi suatu kesan bahwa IK dan IMI pada umumnya lebih unggul di ketiga subsektor itu dibandingkan di subsektor-subsektor lainnya. Kedua, di beberapa kelompok industri seperti 31 dan 33, NO atau NT dari IMI lebih besar dibandingkan IK.
Sedangkan hasil SUSI
(2000) menyajikan data mengenai nilai produk bruto (NO), biaya antara, dan upah
serta gaji dari usaha tidak berbadan hukum. Dari selisih antara NO dan biaya
antara, bisa didapat suatu gambaran mengenai besarnya NT yang diciptakan oleh
kelompok usaha ini. Perdagangan besar,eceran, dan rumah makan serta jasa
akomodasi merupakan sektor dimana usaha tidak berbadan hukum menghasilkan NO
paling besar; disusul kemudian industri pengolahan. Disektor terakhir ini, NO
dari IMI sedikit lebih kecil dibandingkan NO yang diciptakan oleh Ik. Didalam
SUSI 2000, NO dan perhitungan NT-nya dari usaha tidak berbadan hukum juga di
jaabarkan menurut wilayah.Dari data BPS (statistik Indonesia 2001) mengenai NO dan NT dari UK di sektor industri manufaktur menurut kelompok industri (kode 31 s/d 39), ada beberapa hal yang menarik. pertama, NO atau NT bervariasi menurut subsektor, dan yang paling banyak (seperti juga ditunjukan oleh data dari sumber lain) yakni makanan, dan minuman, dan tembakau (31),tekstil dan produk-produknya (TPT), dan kulit serta produk-produknya(32), dan kaqyu beserta produk-produknya (33), yang memberi suatu kesan bahwa IK dan IMI pada umumnya lebih unggul di ketiga subsektor itu dibandingkan di subsektor-subsektor lainnya. Kedua, di beberapa kelompok industri seperti 31 dan 33, NO atau NT dari IMI lebih besar dibandingkan IK.
Reference:
0 komentar:
Posting Komentar